E-DTS
BAROROH BARIED : PERAN DALAM EKSISTENSI AISYIYAH TAHUN 1965-1985
Baroroh Baried merupakan seorang muslimah dan tokoh emansipasi bagi perempuan Indonesia. Baroroh lahir di Yogyakarta pada tanggal 23 Mei 1925, dengan latar belakang lingkungan yang memiliki religiusitas kuat. Memiliki wawasan yang luas, berpegang teguh pada nilai-nilai Islam, berpengalaman dalam berbagai kegiatan sosial dan organisasi, serta perempuan berpendidikan tinggi. Ia menjadi Pimpinan Pusat Aisiyah selama tahun 1965-1985. Baroroh merupakan kader Aisyiyah yang memiliki peran memajukan perempuan di dalam kepemimpinannya. Masa kepemimpinannya membuat Aisyiyah mampu melibatkan diri sebagai organisasi yang menyentuh berbagai elemen masyarakat, sehingga eksistensi dakwah Islam oleh Aisyiyah menjadi efektif dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang, pemikiran, dan peranannya ketika menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah di bidang politik, kesehatan, dan sosial.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarahyang terdiri dari empat tahap. Pertama, heuristik, merupakan kegiatan mengumpulkan sumber-sumber sejarah yang relevan. Kedua, kritik sumber yang terdiri dari kritik ekstern dan kritik intern. Kritik ekstern digunakan untuk menilai keabsahan sumber, sedangkan kritik intern merujuk pada kredebilitas informasi dalam sebuah sumber. Ketiga, interpretasi, yaitu usaha untuk melihat dan menafsirkan peristiwa sejarah berdasarkan sumber-sumber sejarah guna menghasilkan fakta sejarah. Keempat, historiografi, yaitu penyajian hasil sintesis yang diperoleh dalam bentuk suatu karya sejarah.
Hasil penelitian menunjukkan latar belakang kehidupan Baroroh Baried membentuk pemikiran yang selaras dengan nilai-nilai Islam. Perempuan yang memiliki wawasan luas dan pengalaman banyak di bidang organisasi. Menjadi profesor perempuan pertama di Indonesia. Pada masa kepemimpinan Baroroh Baried, Aisyiyah mampu mempertahankan eksistensinya dengan gagasan dan karya-karya dalam bidang politik, kesehatan, dan sosial. Kebijakan politik pemerintah dihadapi Aisyiyah dengan strategi pendekatan dan penyelarasan terhadap nilai-nilai Islam. Mengembangakan Sekolah Bidan bagi perempuan Indonesia yang mengabdi ke daerah-daerah. Mencetuskan program Pembinaan Wanita Desa untuk memajukan pengetahuan perempuan di desa-desa terutama tentang agama dan kepemimpinan.
Kata Kunci:Baroroh Baried, Eksistensi, Aisyiyah.
No other version available