E-DTS
DINAMIKA PENYELENGGARAAN URUSAN HAJI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 1950-1974
Menunaikan ibadah haji ke tanah suci Makkah merupakan salah satu ritual keagamaan yang dilakukan oleh umat muslimbagi yang mampu. Mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, begitupula masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta (D.I Yogyakarta). Tingginya minat pendudukmuslim di D.I Yogyakarta untuk melaksanakan ibadah haji yang menjadi dasar peneliti untuk mengkaji penyelenggaraan urusan ibadah haji di D.I Yogyakarta. Tujuan dari penelitianini untuk mengkaji lebih jauh mengenai adanya perubahan penyelenggaraan urusan haji disetiap periodedan bagaimana pengaruhmereka yang melaksanakan ibadah terhadap lingkungan masyarakat.
Penelitian ini menggunakan metode sejarah kritis. Pertamaheuristik,merupakan tahap pengumpulan data atau sumber-sumber yang relevan.Kedua verivikasi (kritik sumber), merupakan tahap penilaian dan pengujian terhadap sumber sejarah sehingga diketahui otentitas dan kredibilitas sumber sejarah. Ketiga interpretasi, merupakan tahap penafsiran terhadap fakta sejarah yang diperoleh dari sumber sejarah yang meliputi analisis dan sintesis. Keempat, historiografi, merupakan tahap terakhir untuk menyajikan semua rangkaian fakta sejarah dalam bentuk karya sejarah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan ibadah haji di D.I Yogyakarta dari tahun 1950-1974 terkadangmengalami peningkatan dan penurunan jumlah jama’ah haji. Peningkatan dan penurunan ini dipengaruhi oleh Ongkos Naik Haji dan kotum (kuota umum). Selain itu, pelaksanaan ibadah haji juga dipengaruhi oleh faktor-faktor diluar faktor keagamaan seperti; keadaan ekonomi, politik, perkembangan transportasi,dansebagainya. Adanya minat masyarakat muslim D.I Yogyakarta untuk melaksanakan ibadah haji merupakan hal yang menarik perhatian. Pandangan masyarakat tentang orang yang telah ibadah haji akan mendapatkan gelar atau predikat yang lebih tinggi dalam strata sosial di masyarakat pada umumnya, dan mereka menganggap orang yang telah pergi haji memiliki pengetahuan lebih mengenai keagamaan.Orangyangberhaji dianggap orang yang shaleh dalam segi keagamaan dan memiliki pengetahuan yang lebih tentang keagamaan.Selain itu, orang-orang yang telah melaksanakan ibadah haji juga berperan cukup penting dalam kegiatan keislaman dimasyarakat, seperti mengisi kajian-kajian dan lain sebagainya.
Kata Kunci: Dinamika, D.I Yogyakarta, Penyelenggaraan Urusan Haji
No other version available